Salah satu permasalahan yang hingga saat ini masih
menjadi kendala penguatan persenjataan militer
Indonesia yakni waktu pembuatannya yang relatif lama. Sebabnya, keterlambatan masih menjadi masalah klasik yang membayangi PT Pindad. Namun demikian, perusahaan tersebut menargetkan, melewati Tahun 2014, industri kebanggaan nasional itu tidak akan lagi alami masalah keterlambatan
Demikian disampaikan Plt. Dirut PT. Pindad, Tri Hardjono.kepada wartawan di sela kunjungan Anggota MPR RI ke PT. Pindad, Jln. Jenderal Gatot Subroto, Bandung, Kamis (24/10/2013). Maka dari itu,
menurutnya, peningkatan kapasitas dan kompetensi menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Dalam hal ini, kuantitas dan kualitas karyawan merupakan salah satu hal yang menjadi faktor penting.
“Rekrutmen pada perusahaan ini tengah mengalami akselerasi. Sebab, baru pada 2 tahun terakhir ini kami melakukan rekrutmen. Sementara sebelumnya, hampir sekitar 10-15 tahun tidak ada rekrutmen. Semoga dengan akselerasi tersebut, kami bisa mencapai target rekrutmen ideal, yakni sebanyak 2.000 karyawan baru. Saat ini ada sekitar 2.420 karyawan lama, sebagian dipertahankan dan sebagian ada juga yang diganti,” ujarnya menjelaskan.
Menurut Tri, hal tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan perbandingan antara jumlah karyawan yang keluar dan jumlah karyawan yang masuk. Selama ini, belum terjadi keseimbangan dan perusahaan tersebut membutuhkan banyak karyawan baru. Terkait kompetensi, menurut Tri, tidak ada spesifikasi khusus yang dibutuhkan. Sebabnya, penguatan kompetensi akan dilakukan melalui sejumlah pendidikan yang akan dilakukan oleh PT Pindad.
Berdasarkan data yang dilansir perusahaan tersebut, meski mengalami berbagai kendala, kinerja penjualan terus tumbuh pada 5 tahun terakhir. Tercatat, nilai penjualan mencapai Rp 1,007 triliun pada Tahun 2009, Rp 1,105 triliun pada Tahun 2010, dan Rp 1,226 triliun pada Tahun 2011. Sementara pada tahun lalu mencapai Rp 1,508 triliun dan perkiraan pada akhir tahun ini akan mencapai Rp 1,791 triliun.
Sementara itu, dari sisi margin keuntungan, perusahaan tersebut juga mengalami pertumbuhan pada tahun-tahun tersebut. Pada Tahun 2009 PT Pindad membukukan keuntungan Rp 19 miliar, lalu Tahun 2010 Rp 34 miliar, dan Tahun 2011 Rp 47 miliar. Adapun untuk keuntungan tahun lalu nilainya Rp 77 miliar, dan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 85 miliar.
“Kami akan terus meningkatkan target penjualan dengan memaksimalkan layanan terhadap kebutuhan nasional. Oleh karena itu, yang menjadi fokus perhatian kami adalah kepentingan nasional. Adapun untuk berbagai pesanan dari luar negeri, hingga saat ini kontribusinya sekitar 5 persen. Sebagian besar pengguna produk perusahaan ini yakni beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan
Indonesia yakni waktu pembuatannya yang relatif lama. Sebabnya, keterlambatan masih menjadi masalah klasik yang membayangi PT Pindad. Namun demikian, perusahaan tersebut menargetkan, melewati Tahun 2014, industri kebanggaan nasional itu tidak akan lagi alami masalah keterlambatan
Demikian disampaikan Plt. Dirut PT. Pindad, Tri Hardjono.kepada wartawan di sela kunjungan Anggota MPR RI ke PT. Pindad, Jln. Jenderal Gatot Subroto, Bandung, Kamis (24/10/2013). Maka dari itu,
menurutnya, peningkatan kapasitas dan kompetensi menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Dalam hal ini, kuantitas dan kualitas karyawan merupakan salah satu hal yang menjadi faktor penting.
“Rekrutmen pada perusahaan ini tengah mengalami akselerasi. Sebab, baru pada 2 tahun terakhir ini kami melakukan rekrutmen. Sementara sebelumnya, hampir sekitar 10-15 tahun tidak ada rekrutmen. Semoga dengan akselerasi tersebut, kami bisa mencapai target rekrutmen ideal, yakni sebanyak 2.000 karyawan baru. Saat ini ada sekitar 2.420 karyawan lama, sebagian dipertahankan dan sebagian ada juga yang diganti,” ujarnya menjelaskan.
Menurut Tri, hal tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan perbandingan antara jumlah karyawan yang keluar dan jumlah karyawan yang masuk. Selama ini, belum terjadi keseimbangan dan perusahaan tersebut membutuhkan banyak karyawan baru. Terkait kompetensi, menurut Tri, tidak ada spesifikasi khusus yang dibutuhkan. Sebabnya, penguatan kompetensi akan dilakukan melalui sejumlah pendidikan yang akan dilakukan oleh PT Pindad.
Berdasarkan data yang dilansir perusahaan tersebut, meski mengalami berbagai kendala, kinerja penjualan terus tumbuh pada 5 tahun terakhir. Tercatat, nilai penjualan mencapai Rp 1,007 triliun pada Tahun 2009, Rp 1,105 triliun pada Tahun 2010, dan Rp 1,226 triliun pada Tahun 2011. Sementara pada tahun lalu mencapai Rp 1,508 triliun dan perkiraan pada akhir tahun ini akan mencapai Rp 1,791 triliun.
Sementara itu, dari sisi margin keuntungan, perusahaan tersebut juga mengalami pertumbuhan pada tahun-tahun tersebut. Pada Tahun 2009 PT Pindad membukukan keuntungan Rp 19 miliar, lalu Tahun 2010 Rp 34 miliar, dan Tahun 2011 Rp 47 miliar. Adapun untuk keuntungan tahun lalu nilainya Rp 77 miliar, dan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 85 miliar.
“Kami akan terus meningkatkan target penjualan dengan memaksimalkan layanan terhadap kebutuhan nasional. Oleh karena itu, yang menjadi fokus perhatian kami adalah kepentingan nasional. Adapun untuk berbagai pesanan dari luar negeri, hingga saat ini kontribusinya sekitar 5 persen. Sebagian besar pengguna produk perusahaan ini yakni beberapa negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan